Beberapa keramik biru dan putih - Image from Xinhua
Beijing, Bolong.id – Lebih dari 190 buah Porselen Dinasti Qing dikembalikan dari luar negeri setelah diselamatkan, dijual, dan dibeli kembali, hingga pada akhirnya secara resmi masuk ke Museum Nasional Tiongkok pada Senin (13/9).
Dilansir dari Global Times pada Selasa (14/9/2021), kapal Taixing adalah kapal dagang Tiongkok yang tenggelam di perairan dekat Indonesia selama periode Daoguang Dinasti Qing.
Muatannya sebagian besar adalah porselen di masa Dinasti Qing pertengahan dan akhir, serta sejumlah kecil pasir ungu, tembikar, barang pecah belah, dan barang dari logam.
Pada 1990-an, kapal yang tenggelam diselamatkan oleh tim komersial asing, dan peninggalan budaya dari air dilelang dan dijual di pasar internasional.
Pada tahun 2018, Panlu Group membeli kembali lebih dari 100.000 keping porselen limbah kapal karam dari luar negeri. Baru-baru ini, melalui rekomendasi dari Pemerintah Rakyat Kabupaten Dehua, Quanzhou, Fujian, ia menyumbangkan lebih dari 40 jenis porselen, total lebih dari dari 190 buah, ke Museum Nasional Tiongkok.
Porselen sebagian besar diproduksi di bagian selatan Provinsi Fujian pada awal abad ke-19, terutama porselen biru dan putih, dengan sejumlah kecil porselen berlapis putih, porselen berlapis coklat, merah dan hijau porselen berwarna.
Panlu Group menyatakan bahwa sumbangan porselen kapal karam Dinasti Qing Taixing ke Museum Nasional Tiongkok, di satu sisi, berharap dapat meneruskan semangat kewirausahaan Tiongkok kontemporer dan membantu peninggalan budaya Tiongkok yang hilang di luar negeri dan kembali ke tanah air.
Wang Chunfa, kurator Museum Nasional Tiongkok, mengatakan bahwa bangkai kapal Taixing dalam koleksi ini adalah peninggalan sejarah dengan tanggal dan lokasi tenggelam yang jelas di tengah dan akhir Dinasti Qing.
Masalah seperti situasi perdagangan maritim luar negeri, struktur produk ekspor, rute Jalur Sutra maritim, dan teknologi industri porselen di Fujian selatan sangat penting. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
